Kamis, 14 Mei 2015

Teori belajar Behavioristik



TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

Pengertian Teori Belajar Behavioristik adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia.Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka.
Menurut teori belajar behavioristik, belajar merupakan perubahan perilaku manusia yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan. khususnya perubahan kapasitas siswa untuk berperilaku (yang baru) sebagai hasil belajar.
Premis Dasar Teori Belajar Behavioristik
Menyatakan bahwa interkasi antara stimulus dan respon dan penguatan terjadi dalam suatu proses belajar. Teori belajar behavioristik sangat menekankan pada hasil belajar, yaitu perubahan tingkah laku yang dapat dilihat. Hasil belajar diperoleh dari proses penguatan atau respon yang muncul terhadap stimulus yang bervariasi.
Unsur Pokok Dalam Belajar
1.Drive
Mekanisme psikologis yang mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhannya melalui aktivitas belajar .
2. Stimulus
Rangsangan dari luar diri subyek yang dapat menyebabkan terjadinya respons.
3. Response
Tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan atau stimulus yang diberikan. Muncul dalam bentuk perilaku yang kelihatan.
4. Reinforcement
Penguatan yang diberikan kepada subyek belajar agar ia merasakan adanya kebutuhan untuk memberikan respons secara berkelanjutan.
Ciri-Ciri Teori Behavioristik
1. Bersifat mekanistis
2. Menekankan peranan lingkungan
3. Menekankan pentingnya latihan
4. Mementingkan mekanisme hasil belajar


Teori Behavioristik Menurut Ahli
ü  Connectionism dari Thorndike
Teori behavior merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon.
·         Stimulus
apa saja yang dapat merangsang proses belajar seperti pikiran, perasaan atau hal lain yang dapat ditangkap oleh alat indra
·         Respon
reaksi yang dimunculkan peserta didik saat belajar yang dapat berupa pikiran, perasaan, atau gerakan 
Thorndike mengemukakan 3 dalil tentang belajar:
  1. Law of effect (sebab akibat)
  2. Law of exercise (latihan/pembiasaaan)
  3. Law of readines (kesiapan)
ü  Teori Operant Conditioning dari Skinner
Skinner mengatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan. Maksudnya pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus maka respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Skinner membagi penguatan ini menjadi dua yaitu penguatan positif dan penguatan negatif. Bentuk bentuk penguatan positif berupa hadiah, perilaku, atau penghargaan. Bentuk bentuk penguatan negatif antara lain menunda atau tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang.
ü  Classical Conditioning  dari Pavlov
individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan , sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya
Percobaan : Anjing, yang air liurnya akan keluar apabila diberikan stimulus yang sesuai ( tulang )
Kelebihan Teori Behavioristik
1.Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat yang diikuti contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupun melalui stimulasi.
2. Bahan pelajaran disusun dari yang sederhana sampai pada yang kompleks.
3. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati dan jika terjadi kesalahan harus segera diperbaiki.
4. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan.
5.Metode behavioristik ini sangat cocok untuk pemerolehan kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti: kecepatan, spontanitas, kelenturan, rafleks, dan sebagainya.
Kekurangan Teori behavioristik
1. Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat mekanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang dapat diamati dan diukur.
2.Mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi siswa sebagai sentral, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari murid.
3.Murid dipandang pasif, perlu motivasi dari luar, dan sangat dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan guru.
4. Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.
Kesimpulan    
Teori behavioristik merupakan teori belajar yang lebih menekankan pada perubahan tingkah laku serta sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.
Menurut teori ini seseorang dianggap telah belajar apabila ia bisa menunjukkan perubahan tingkah lakunya.
Teori Behavioristik menurut para ahli:
  1. Thorndike à Teori behavior merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. Hukum-hukum Thorndike : Hukum Kesiapan, Hukum Latihan, dan Hukum akibat.
  2. Skinner à unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan.
  3. Ivan Pavlov à Individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan , sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya












Tidak ada komentar:

Posting Komentar