TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
Pengertian Teori Belajar Behavioristik adalah teori
belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia.Memandang individu
sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan
pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka.
Menurut teori belajar behavioristik,
belajar merupakan perubahan perilaku manusia yang sangat dipengaruhi oleh
lingkungan. khususnya perubahan kapasitas siswa untuk berperilaku (yang baru)
sebagai hasil belajar.
Premis Dasar Teori Belajar Behavioristik
Menyatakan bahwa interkasi antara stimulus dan
respon dan penguatan terjadi dalam suatu proses belajar. Teori belajar
behavioristik sangat menekankan pada hasil belajar, yaitu perubahan tingkah
laku yang dapat dilihat. Hasil belajar diperoleh dari proses penguatan atau
respon yang muncul terhadap stimulus yang bervariasi.
Unsur
Pokok Dalam Belajar
1.Drive
Mekanisme psikologis yang mendorong seseorang untuk
memenuhi kebutuhannya melalui aktivitas belajar .
2. Stimulus
Rangsangan dari luar diri subyek yang dapat
menyebabkan terjadinya respons.
3. Response
Tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan atau
stimulus yang diberikan. Muncul dalam bentuk perilaku yang kelihatan.
4. Reinforcement
Penguatan yang diberikan kepada subyek belajar agar ia
merasakan adanya kebutuhan untuk memberikan respons secara berkelanjutan.
Ciri-Ciri Teori
Behavioristik
1. Bersifat mekanistis
2. Menekankan peranan lingkungan
3. Menekankan pentingnya latihan
4. Mementingkan mekanisme hasil belajar
Teori Behavioristik
Menurut Ahli
ü Connectionism
dari Thorndike
Teori behavior
merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon.
·
Stimulus
apa saja yang dapat
merangsang proses belajar seperti pikiran, perasaan atau hal lain yang dapat
ditangkap oleh alat indra
·
Respon
reaksi yang dimunculkan
peserta didik saat belajar yang dapat berupa
pikiran, perasaan, atau gerakan
Thorndike mengemukakan 3 dalil tentang belajar:
- Law of effect (sebab akibat)
- Law of exercise (latihan/pembiasaaan)
- Law of readines (kesiapan)
ü Teori Operant Conditioning dari Skinner
Skinner mengatakan bahwa unsur terpenting dalam
belajar adalah penguatan. Maksudnya pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan
stimulus maka respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Skinner membagi
penguatan ini menjadi dua yaitu penguatan positif dan penguatan negatif. Bentuk
bentuk penguatan positif berupa hadiah, perilaku, atau penghargaan. Bentuk
bentuk penguatan negatif antara lain menunda atau tidak memberi penghargaan,
memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang.
ü Classical
Conditioning dari
Pavlov
individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti
stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan ,
sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang
berasal dari luar dirinya
Percobaan : Anjing,
yang air liurnya akan keluar apabila diberikan stimulus yang sesuai ( tulang )
Kelebihan Teori
Behavioristik
1.Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi
instruksi singkat yang diikuti contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupun
melalui stimulasi.
2. Bahan pelajaran disusun dari yang sederhana sampai
pada yang kompleks.
3. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat
diukur dan diamati dan jika terjadi kesalahan harus segera diperbaiki.
4. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku
yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan.
5.Metode behavioristik ini sangat cocok untuk
pemerolehan kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung
unsur-unsur seperti: kecepatan, spontanitas, kelenturan, rafleks, dan
sebagainya.
Kekurangan Teori
behavioristik
1. Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher
centered learning), bersifat mekanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang
dapat diamati dan diukur.
2.Mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang
sangat tidak menyenangkan bagi siswa sebagai sentral, bersikap otoriter,
komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa yang harus
dipelajari murid.
3.Murid dipandang pasif, perlu motivasi dari luar, dan
sangat dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan guru.
4. Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan
guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang
efektif.
Kesimpulan
Teori behavioristik merupakan teori belajar yang lebih
menekankan pada perubahan tingkah laku serta sebagai akibat dari interaksi
antara stimulus dan respon.
Menurut teori ini seseorang dianggap telah belajar
apabila ia bisa menunjukkan perubahan tingkah lakunya.
Teori Behavioristik menurut para ahli:
- Thorndike à Teori behavior merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. Hukum-hukum Thorndike : Hukum Kesiapan, Hukum Latihan, dan Hukum akibat.
- Skinner à unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan.
- Ivan Pavlov à Individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan , sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar